Kisah Aneh Sejarah Sandwich Terlarang Seorang Astronot

GTA777 – Pada tahun 1965, sebuah pengakuan tak terduga dari seorang astronot memicu drama besar yang melibatkan NASA, Kongres AS, dan perubahan dalam cara makanan disediakan di luar angkasa. John W. Young, yang terbang dalam misi Gemini III untuk menguji teknologi pendaratan di bulan, membuat kejutan saat berbicara dengan media beberapa hari setelah misi: “Saya menyembunyikan sandwich di baju luar angkasa saya,” akunya.

Kini, sejarawan NASA Jennifer Ross-Nazzal telah membagikan penelitiannya tentang kisah aneh dan dramatis ini. Astronot sebenarnya tidak diizinkan membawa benda apa pun yang tidak disetujui dalam misi luar angkasa, karena benda tersebut bisa menimbulkan efek tak terduga. Misalnya, sandwich bisa mengeluarkan remah-remah yang mungkin tersangkut di peralatan elektronik pesawat dan menyebabkan masalah.

Namun, Young memutuskan untuk melanggar aturan dan membawa sandwich daging asap (corned beef). Alasannya sederhana: makanan yang diberikan kepada astronot saat itu, menurutnya, “hampir tidak bisa dimakan.” Makanan tersebut terdiri dari bahan-bahan dehidrasi yang harus direhidrasi dengan air dingin, menghasilkan hidangan yang aneh dan tidak menggugah selera.

Dua jam setelah misi Gemini dimulai, Young mengejutkan komandannya, Virgil I. “Gus” Grissom, dengan mengeluarkan sandwich dari saku baju luar angkasanya. Mereka mencoba memakannya, tetapi roti gandum hitam (rye bread) yang digunakan ternyata mudah hancur dan menghasilkan remah-remah. Akhirnya, sandwich itu disimpan kembali di saku untuk dimakan nanti.

Seandainya Young tidak mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers, mungkin tidak akan ada drama lebih lanjut. Namun, pengakuannya membuat pejabat pemerintah, terutama Representatif George E. Shipley, marah besar. NASA pun dipanggil untuk mempertanggungjawabkan insiden ini.

George Mueller, yang saat itu menjabat sebagai Associate Administrator for Manned Space Flight, harus menjawab pertanyaan Kongres tentang camilan terlarang tersebut. Dia meyakinkan perwakilan Kongres bahwa NASA telah “mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian sandwich daging asap dalam penerbangan masa depan.”

Mueller juga menekankan bahwa, untungnya, tidak ada kerugian yang terjadi akibat camilan tak resmi ini: “Tidak ada kerugian terhadap program eksperimen yang dilakukan, maupun terhadap pelaksanaan misi itu sendiri karena sandwich tersebut.”

Meski Young tidak mendapat teguran resmi, para astronot diperingatkan untuk tidak melakukan hal serupa lagi. Insiden ini menyadarkan NASA betapa pentingnya kualitas makanan bagi astronot. Saat menjalani misi luar angkasa—terutama misi berbulan-bulan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) seperti yang biasa dilakukan astronot saat ini—variasi dan kelezatan makanan adalah faktor penting bagi kesehatan mental dan fisik mereka.

Evolusi Makanan Astronot

Setelah insiden sandwich, NASA mulai memperbaiki sistem penyediaan makanan untuk astronot. Selain menyediakan lebih banyak variasi makanan kemasan, NASA juga mengirimkan buah-buahan dan sayuran segar ke ISS jika memungkinkan. Banyak astronot menganggap ini sebagai hal yang paling dinantikan selama misi.

Selain itu, astronot juga menanam makanan mereka sendiri, seperti lobak, yang tidak hanya memberikan nutrisi tambahan tetapi juga kepuasan psikologis karena berhasil menumbuhkan sesuatu sendiri.

Diketahui juga bahwa astronot sangat menyukai bumbu dan saus, karena berada di luar angkasa dapat mengurangi sensitivitas indera perasa. Menambahkan saus pedas atau saus tomat ke makanan menjadi hal yang populer. Bahkan, di masa depan, astronot mungkin bisa menanam cabe di ISS untuk membuat saus pedas mereka sendiri.

Apa Artinya bagi Misi Luar Angkasa Masa Depan?

Kisah sandwich terlarang John Young bukan sekadar cerita lucu dalam sejarah antariksa. Ini adalah pengingat bahwa kesejahteraan psikologis dan fisik astronot adalah prioritas utama dalam misi luar angkasa. Dengan makanan yang lebih bervariasi dan lezat, astronot dapat menjaga performa dan semangat mereka selama menjalani misi yang panjang dan menantang.

Bagi Indonesia, yang semakin aktif dalam eksplorasi antariksa melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga. Persiapan yang matang, termasuk penyediaan makanan yang memadai, adalah kunci kesuksesan misi luar angkasa di masa depan. Jadi, siapa sangka bahwa sebuah sandwich bisa mengubah sejarah antariksa?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top